GEOPARK KALDERA TOBA DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Geopark Kaldera Toba telah dikukuhkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 7 Oktober 2013 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 27 Maret 2014. Langkah selanjutnya adalah pengusulan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Global Geopark Network (UNESCO) yang direncanakan akan terealisasi pada tahun 2015. Untuk itu telah dibentuk Tim Percepatan melalui Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor. 188.44/404/kpts/2013 tanggal 26 juni 2013 tentang Tim Percepatan Pengajuan Geopark Kaldera Toba Menjadi Anggota Global Geopark Network (GGN) Unesco.


Geopark Kaldera Toba meliputi 7 (tujuh) Kabupaten yaitu Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan dan Samosir. Geopark Kaldera Toba dibagi dalam 4 (empat) Geoarea yaitu :

1. Geoarea Kaldera Porsea (Geosite di Tiga Ras, Parapat, Taman Eden dan Balige)
2. Geoarae Kaldera Haranggaol (Geosite di Haranggaol,Tongging dan Silalahi)
3. Geoarea Kaldera Sibandang (Geosite di Bakkara, Tipang dan Paranginan, Muara dan Silangit),
4. Geoarea Samosir (Geosite di Tele,Pusuk Buhit,dan Pulau Samosir).

Adapun Pembagian Geoarea ini didasarkan pada 4 (Empat) sekuen erupsi Gunung Toba (Chesner & Rose, 1991) yaitu:

1. Tuf Toba Tertua (OTT, 840.000 tahun) membentuk Geoarea Porsea
2. Tuf Toba Menengah (MTT, 500.000 tahun) membentuk geoarea Haranggaol
3. Tuf Toba Termuda (YTT, 74.000 tahun) membentuk geoarea Sibandang.

4. Updoming Pulau Samosir yang sebagian besar tersusun oleh endapan danau, terbentuk kemudian bersama dengan blok Uluan, karena pengangkatan dasar danau sebagai akibat proses pencapaian kesetimbangan baru pasca erupsi kaldera ‘super volcano’ 74.000 tahun yang lalu. 

Comments