Sejarah Barus di Tapanuli Tengah

Barus adalah kota kecil terletak di pinggir pantai barat Sumatera tepatnya di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyimpan ribuan misteri sejarah yang tersembunyi dalam kesederhanaannya.
Barus adalah salah satu kota tertua di Nusantara. Di zamannya, kota ini dikenal dengan nama lain yaitu Fansur sebagai kota Emporium serta pusat peradaban pada masa 1-17 M. Nama kota Narus bahkan tercatat bernama Barousai (Barus) hingga ke Eropa dan Timur Tengah sebagai penghasil kapur barus dan rempah-rempah terbaik. Barus adalah kota yang tercatat sebagai pintu masuknya agama Islam pertama di Indonesia. Barus juga dikenal sebagai kota Tua yang menyimpan nilai budaya dan peradaban sejarah dari masa ke masa yang nilainya cukup tinggi, Barus menjadi salah satu tujuan wisata serta terutama bagi arkeolog islam baik dari dalam maupun uar negeri. Kota Barus dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Medan dengan waktu tempuh lebih kurang 9 jam.
Barus sebagai kota tertua di Nusantara dikenal dengan nama lain yaitu Fansur
Terkenal sebagai pintu masuknya agama Islam di Nusantara disini terdapat makam Syech Mahmud Fil Hadratul Maut sebagai orang yang membawa syiar Islam pertama di Indonesia yang ditahrikhkan pada tahun 34 H sampai 44 H yang berarti hidup pada masa Umar Bin Khattab sebagai khalifah. Makan Syech Mahmud terletak di kompleks pemakaman yang disebut Makam Papan tinggi yang letaknya di salah satu puncak Bukit Barisan karena terletak di ketinggian 153 m dpl dan dilatari perairan Samudra Indonesia. Terdapat 744 anak tangga menuju makam ini yang dibangun dimasa Soekarno dan diresmikan oleh Adam Malik. Di lokasi makam papan tinggi ini terdapat makam terpanjang dan mempunyai batu nisan yang besar dan tinggi. Konon Panjang makam tersebut di perkirakan sekitar tujuh meter lebih, sesuai catatan sejarah, manusia zaman dulu memiliki tinggi badan mencapai 5 meter. Dari lokasi ini pemandangan landscape yang terhanpar sangat menakjubkan, lautan biru Samudera Hindia mengelilingi Kabupaten Tapanuli Tengah terlihat sangat indah. Beberapa pulau terbentang menyatu dengan semesta. Di daratan, terlihat rumah penduduk Tapanuli Tengah yang rata-rata menggunakan seng sebagai atapnya. Sementara di sisi lain, terlihat hamparan sawah yang menghijau dan asri. Bagi penggemar matahari terbenam (sunset) di ufuk Barat Samudera Hindia juga terlihat menakjubkan disini.
Selain wisata religi, Barus juga memiliki daya tarik wisata baharinya yaitu pantai-pantai yang indah di sekitar Kota Barus seperti Pantai Siritis-tiris dan Pantai Kahona. Dan satu objek wisata yang menjadi Primadona Kota Barus adalah Pulau Karang, Pulau ini dapat ditempuh dengan menyebrang selama 20 menit dari Barus. Di Pulau Karang, kamu akan disuguhi pemandangan laut yang biru dan pasir pantai yang putih dikeliling pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi. Kamu juga dapat melihat indahnya karang laut dan ikan-ikan kecil dengan ber-
snorkling- ria. Ayo ke Tapteng

Comments